Tanjung pinang silabusnews.com – Dprd provinsi kepulauan riau meminta pihak-pihak terkait bertanggung jawab atas hilangnya besi plat baja di jembatan dompak beberapa waktu yang lalu saat melakukan hering di ruangan rapat komisi I dprd pemrov kepri selasa,14/8/18.
Hering tersebut di hadiri langsung oleh ketua dprd provinsi kepri,perwakilan PUPR provinsi kepri.inspektur dan bidang aset pemrov kepri beserta beberapa anggota dewan provinsi kepri lainnya.
Rodi Yantari selaku PPTK jembatan dompak menyampaikan”ijinkan permohanan maaf kami karena kepala dinas PU berhalangan hadir karena lagi di panggil pak gubernur,jadi saya selaku PPTK jembatan dompak dan pak Handoko akan memberikan penjelasan pengadaan metrial plat baja ini.merupakan sisa pekerjaan dari pembangunan jembatan dompak tahap 1 pada tahun 2007 -2010 yang di laksanakan oleh PT.widya karya.”Kami menjelaskan disini bahwa untuk pengadaan plat baja tersebut merupakan aset pemerintah provinsi kepri,ini wacana yang berkembangkan masih belum jelas,ada yang bilang sisa barang matrial,ada yang bilang itu tidak milik aset,kami jelaskan disini bahwa itu merupakan aset milik pemrov.
Berdasarkan laporan 177 lembar plat baja yang tersisa,saya melaporkan kepada kepala dinas PU bahwa ada aset kita yang tersisa di pembangunan jembatan dompak,akhirnya dari kepala dinas PU menyurati pak gubernur dengan tembusan kepada sekda kemudian di inspektur dan BKAD.”ucapnya.
Masih lanjutnya”akhirnya kami komunikasih kepada tim aset dari surat tersebut kami kepingin ini di jadikan aset kemudian di catat lalu kalau bisa langsung di lelang,nah itu,kami diskusi seperti itu tapi ini,dari 2 mei 2017 lalu sudah 1 tahun lebih proses ini tidak jalan kalau menurut saya.”Kemudian pada tanggal 4 mei 2018.sekira pukul 2.sekretaris kami dinas PU itu nelpon saya.kebetulan saya lagi di luar, mengatakan bahwa ada aktifitas pengambilan besi plat di jembatan,menggunakan pengawalan polisi,Jadi ini atas perintah siapa ? kita juga tidak tau,saya langsung komunikasi kepada pimpinan dinas,bahwa ini tidak ada perintah sama sekali,akhirnya kami datang ke lapangan jam 3:30 sudah tidak ada di lapangan,namun setelah jam 20:30 mendapat informasi dari pak RT pak abdul yang ada di lapangan bahwa aktifitas di lanjutkan kembali.nah disini kami kelapangan waktu itujuga,tapi pas kami kelapangan melintas pak,alat sudah keluar ke tanjung pinang,tapi kami dengan oknumnya di situ, saya sampaikan saat itu, apa dasarnya dari teman-teman mengangkat ini,tanya saya kepada mereka,oknum tersebut menyampaikan ke kita bahwa mereka akan melakukan pusat kuliner di lokasi letaknya plat baja tersebut,dan juga sekira jam 10 pagi tadi juga kami sudah bertemu dengan pak gubernur.intinya ya bapak gubernur memerintahkan untuk membersihkan dan akan kami pindahkan platnya.Jadi saya sampaikan,kalau memang seperti itu kami minta dulu surat dari bapak gubernur kalau memang ada,tapi dari mereka tidak memberikan kepada kami,jadi kami anggap ini tidak sesuai prosedur dan kami hentikan.
Awal sisa plat baja tersebut 177.di pakai untuk alat bantu 11,lembar.
pengembalian secara utuh oleh PT>wika=166 lembar.
sisa di lapangan saat ini=60 lembar
plat baja yang hilang=106, lembar dengan kerugian mencapai 4,49 milyar”.pungkasnya saat hering di ruangan rapat komisi I dprd provinsi kepri.
Komisi I dprd provinsi kepri mengatakan”cepat laporkan masalah ini ke polda tembusan ke polri.sebelum pihak dprd nanti yang melaporkan.”ucapnya singkat.(yogi)