Suasana ketika rapat audiensi dengan posisi duduk dari kiri ke kanan, Diah S. (Konsultan Amdal PT. GBKEK Industri Park), Dodi S. R. (Perwakilan PT. GBKEK Industri Park), Purba Robert Sianipar (Senior Advisor PT. GBKEK Industri Park) (F_SSVid)
Bintan, Kepri – Tokoh masyarakat Kampung Tenggel Pulau Poto, Andi Suratno (39) didampingi masyarakat Tenggel lainnya, mengecam keras pernyataan Ir. Dodi Slamet Riyadi, M.T.,, perwakilan dari PT GB-KEK Industrial Park, saat mendengarkan pernyataannya lewat video yang tersebar, terkait ucapan beliau, bahwa Pulau Poto adalah awalnya Pulau kosong tempat jin buang anak. Dan itu diucapkannya sambil tertawa nyengir.
Hal itu disampaikan Dodi, didalam ruangan rapat dan divideokan peserta rapat. Diucapkan didepan Pelaku Pariwisata Pantai Timur Bintan, para pemilik lahan di Pulau Poto, Perwakilan GB KEK, Konsultan Amdal, Pemerintah Daerah tingkat Provinsi Kepri dan Kabupaten Bintan, baik yang hadir langsung maupun yang rapat melalui zoom meeting, yang dilaksanakan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis 17 April 2025 lalu,
“Ucapan Pulau Poto merupakan tempat jin buang anak ini sangat melukai perasaan kami,” ujar Andi dirumahnya, kampung Tenggel , Minggu (17/04/2025) siang.
“Kami menilai bahasa beliau adalah ucapan yang menyepelekan dan menghina masyarakat di Pulau Poto, seperti tidak punya etika berbicara,” ketusnya.
“Jika beliau memang mengatakan demikian, sekarang ini anak jin yang dia maksud sudah pada dewasa, bicaralah kepada kami,” kesalnya.
“Masalah lahan saja kalian belum dapat selesaikan, bagaimana kalian mau mendapatkan Amdal, sekarang malah menambah masalah baru,” pungkasnya.
Patar Sianipar