Darsono, pemuda tempatan Bintan Utara, saat menyampaikan agar aparat segera menuntaskan permasalahan aliran dana tour Sungai Mangrove Desa Sebong Lagoi, Bintan.(F_Patar Sianipar)
Bintan, Kepri – Pemuda Tempatan Bintan Utara, Darsono mulai angkat bicara saat dutemui di Tanjung Uban, mengenai permasalahan, yang menimpa Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepala Desa Sebong Lagoi dan mantan Kepala Desa Sebong Pereh yang ada di Pemerintahan Kabupaten Bintan, yang didakwa bersalah atas penyalahgunaan aliran dana tour sungai mangrove Desa Sebong Lagoi, Kecamatan Teluk Sebung, yang sudah menjalani beberapa kali persidangan, Minggu (11/05/2025) sore.
Darsono menyatakan bahwa sungguh sangat disayangkan jika ini benar terjadi dilakukan ketujuh orang tersebut.
“Namun, apakah hanya ketujuh penerima ini saja yang tersandung hukum, dan apakah pemberi tidak dapat dijerat hukum,” tanyanya.
“Ini harus diruntaskan setuntas-tuntasnya,” lanjutnya.
Darsono pun meminta agar dilakukan investigasi lebih dalam terhadap pihak pemberi, yakni PT BRC.
Hal senada juga disampaikan Tauhid Ketua PAC. Pemuda Pancasila Kecamatan Bintan Utara ditempat berbeda.
Tauhid Ketua PAC. Pemuda Pancasila Kecamatan Bintan Utara (F_Patar Sianipar)
Dimana pemberitaan sebelumnya, Tauhid mempertanyakan terkait kutipan untuk Asuransi yang dibebankan kepada pihak penumpang, yang dikutip Rp. 10.000 oleh operator saat pembayaran tiket.
“Namun diketahui, pihak operator tidak pernah mengetahui, apa isi dari Polis Asuransi yang dimaksud,” ujarnya.
“Apa saja yang dapat di klaim ahli waris penumpang jika sesuatu hal terjadi saat tour mangrove dilaksanakan,” ujarnya.
Atas kejadian ini, Tauhid juga meminta pihak terkait untuk melakukan audit terhadap kasus ini, terutama yang menyangkut kutipan asuransi ini.
“Jangan sampai kutipan seperti ini menjadi momok bagi para pelaku usaha, khususnya para operator mangrove, ” lanjutnya.
“Harusnya, ada keterbukaan PT BRC terhadap yang menyangkut Asuransi ini,” pungkasnya.
Patar Sianipar
