Pencegahan Stunting Mendukung Pembangunan SDM Berkualitas

8

Silabusnews.com, Bintan – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi kepulauan Riau Hj. Dewi Kumalasari, dalam usahanya menurunkan stunting di Kepri membuka kegiatan Pelatihan Orientasi Pemberdayaan Masyarakat dalam Percepatan Pencegahan Stunting (kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak), di Bintan Agro Beach Resort, yang diikuti 100 kader posyandu se-Kabupaten Bintan, Kamis (17/03/2022).

Pada kegiatan ini, TP-PKK Provinsi Kepri juga mensosialisasikan aplikasi SIAP PANDU (Sistem Aplikasi Pos Pelayanan Terpadu), yang telah dilaunching secara langsung oleh Ketua Umum TP-PKK Pusat Ny. Tri Tito Karnavian.

“Aplikasi ini nantinya untuk memudahkan aktivitas pengenalan kader, penimbangan bayi, monitor kehamilan Ibu dan kelahiran anak. Hal ini tentunya membanggakan bagi kita semua, tugas kita adalah bagaimana program ini bisa berjalan ditengah-tengah masyarakat ” jelasnya

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung agenda pembangunan sumber daya manusia berkualitas yang nantinya bisa menjadi pilar pendukung untuk pencapaian visi Indonesia tahun 2024.

“Saya sangat mengapresiasi adanya kegiatan seperti ini, saya yakini bahwa kesuksesan program pembangunan hanya dapat diwujudkan apabila semua kelompok masyarakat dapat terlibat aktif sesuai dengan peran dan fungsinya,” ujarnya.

Selanjutnya, Dewi mengatakan, tujuan yang ingin dicapai dalam percepatan penurunan stunting adalah mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.

Selain itu, kegiatan ini juga menargetkan percapaian target Nasional Prevalensi Stunting yang diukur pada anak berusia di bawah 5 tahun yang harus dicapai 14 persen pada tahun 2024, sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan penurunan Stunting.

Dewi menambahkan, bahwa capaian penurunan Stunting di Kepri berdasarkan hasil riset Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) tahun 2021, menunjukan bahwa Provinsi Kepri berada di posisi terendah ke empat se Indonesia, dalam kasus temuan balita dengan kasus stunting.

Hasil distribusi SSGI pada tahun 2021 berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau, tertinggi di kabupaten Lingga sebesar 25,4 persen dan terendah di Kota Batam sebesar 17,5 persen. Kemudian hasil analisis persentase Stunting pada balita di Provinsi Kepri tahun 2021 dengan target sebesar 20 persen sudah di capai sebesar 17,6 persen sehingga capaian kinerja kondisi sangat baik.

“Hal ini menunjukkan bahwa upaya percepatan pencegahan Stunting harus kita laksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi diantara Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Kabupaten kota, Pemerintah Desa, dan masyarakat Kepri,” tegasnya

“Seluruh kader posyandu se-provinsi Kepri, diharapkan dapat menjadi salah satu ujung tombak, dalam upaya percepatan pencegahan Stunting yang ada di Provinsi Kepri,” pungkasnya.

*/PS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.