Kepri Terang, Namun Kampung Beringin Kuala Sempang Gelap.

Sutomo, warga Kampung Beringin Desa Kuala Sempang, Kecamatan Seri Kuala Lobam Kabupaten Bintan, saat dijumpai dirumahnya, Selasa 21/02/2023 siang (F. Patar Sianipar)

Bintan, Kepri – Dari 100 KK yang beromisili di Kp Beringin (ziput), Desa Kuala Sempang, Kecamatan Seri Kuala Lobam Kabupaten Bintan, didapati beberapa rumah warga rumah warga yang berdomisili di RT 2/RW 5 Kp. Beringin Desa Kuala Simpang Kecamatan Seri Kuala Libam, mengharapkan tersambungnya aliran listrik PLN, walaupun jaringan ada, instalasi dirumah sudah terpasang

Erdis, salah seorang warga Desa Kuala Sempang pun angkat bicara terkait permasalahan ini.

“Instalasi sudah masuk, masyarakat sudah membayar segala biaya yang diperlukan, jaringan sudah terpasang, namun tinggal menghubungkan kabel dari tiang kerumah warga, lebih kurang setahun lamanya, belum kunjung disambung.

Diketahui, bahwa Kabel dan tiang dihibahkan dari Distamben Kepri tahun 2022, yang posisinya berada di wilayah Numbing.

“Masyarakat setempat pun swadaya mengangkut kabel dan tiang tersebut dengan biaya sendiri agar sampai ke Kampung Beringin,” jelasnya.

“Semuanya sudah terpasang, termasuk instalasi dirumah, tapi mengapa sampai saat ini aliran listrik tak kunjung tersambung kerumah warga,” ketusnya.

Erdis lebih lanjut menyatakan sangat menyayangkan program Ansar Ahmad yang menyatakan Kepri terang.

“Jangan hanya sebatas program sajalah,” ucapnya ketus.

Sementara itu saat seminggu yang lalu, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad usai peresmian ruangan di SMK Negeri 1 Tanjung Uban (14/02/2023) ditanyakan terkait tentang permasalahan Kepri Terang, beliau mengatakan jika hal yang terkait di lokasi hutan lindung sekarang beliau tidak bisa ikut campur karena PLN pun tidak bersedia memasang jika di posisi hutan lindung.

“Kalau yang dulu sudah terpasang, ya itu kan suatu kebutuhan masyarakat namun sekarang ini, PLN juga tidak berani memasukkan aliran listrik,” jelasnya.

Untuk lokasi lain selain hutan lindung akan kita tangani, namun jika hutan lindung, siapa yang bisa menjamin.

“PLN pun tidak berani, dan sekarang ini sudah dipersoalkan, kita lagi berupaya untuk melepaskan status hutan lindung ini, agar masyarakat dapat memasang arus dari PLN, karena ini merupakan suatu kebutuhan,” lanjutnya.

Erdis, saat menunjukjan jaringan yang sudah terpasang, namun tidak disambungkan ke beberaoa rumah warga yang sudah mengeluarkan duit tidak sedikit, demi aliran listrik dari PLN, Selasa 21/02/2023 (F. Patar Sianipar)

Sementara itu, Sutomo (49) petani karet, ayah dari dua anak, asal Ponorogo ini saat ditemui dirumahnya di kampung Beringin mengatakan, sudah berdomisili sejak tahun 1990, menyatakan sangat berharap agar segera terealisasi penyambungan arus PLN ke rumahnya.

“Sudah tak tahan mengeluarkan biaya untuk menghidupkan genset,” jelasnya

“Harapan saya, supaya Pemerintah Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan ambil peduli dengan keadaan ini,” pungkasnya.

Patar Sianipar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.