Almarhum DONATUS ASEL ketika sedang melantunkan syair Dalam upacara tradisional _Baboretn. Foto; Yogi untuk Silabusnews.com
Silabusnews.com, Ketapang – Berita duka cita, Pelantun Syair Sastra Lisan _Barayah Tarumpak_ Sekaligus _Pabayu_ Senior Donatus Asel Meninggal dunia di Rumah kediaman anaknya, di Balai Semandang,Simpang Hulu, Ketapang, Sabtu (23/01/2021) lalu.
Maestro _Barayah Tarumpak_ yang lahir di Kangking, Desa Merawa, 06 Juni 1945 ini, meninggal dunia karena Gejala Komplikasi Batu Ginjal. Jenazah almarhum pria berusia 75 tahun itu disemayamkan di rumah duka, anaknya yang ke-4 (empat) Yustina Talin.Dan dimakamkan pada Minggu (24/01/2021) TPU Wakaf Ayau Balai Semandang.
Sebelum meninggal dunia almarhum Donatus Asel sempat di rawat di Puskesmas Balai Berkuak. Kondisi kesehatannya yang terus menurun membuat pihak keluarga memutuskan untuk membawanya pulang rumah.
“Bapak sudah kurang lebih 1 tahun mengalami sakit-sakitan. Tepatnya sejak desember 2019 lalu bermula. Dan sejak tahun 2020 beberapa kali di obati ke Ketapang dan Pontianak,”tutur Yogi Pusa anak bungsu almarhum kepada Silabusnews.com, Rabu(03/02/2021).
Donatus Asel lahir dari keluarga yang sederhana merupakan anak pertama dari 4 bersaudara, buah cinta ayahnya bernama Tanjung dan ibu nya bernama Iye.
Donatus Asel sangat terkenal sebagai seorang pelantun _Barayah_ sekaligus _Pabayu_ (Pembantu) _Boretn_ (tabib) dari Semandang Kiri dimassa nya.
Dalam bahasa setempat _Barayah_ berarti melantunkan syair suci dalam ritual pengobatan tradisional. Sering mendamping _Boretn_ Senior Juna dari Pantong dalam ritual pengobatan ke berbagai daerah di Kecamatan Simpang Hulu dan Simpang Dua sejak tahun 1970-an hingga awal tahun 1990-an.
Asel sempat mengenyam bangku Sekolah Rakyat (SR) Di Pergong, Balai Semandang pada tahun 1958-1960. Namun, hanya Sampai Kelas 2 SR Saja karena diminta berhenti oleh Ayahnya untuk membantu Pekerjaan Di Ladang.
Sejak berhenti dari pendidikan formal,Asel pun mulai belajar seni sastra lisan Dayak Semandang yakni _Barayah Boretn Tarumpak._
Adapun judul-judul Rayah Tarumpak antara lain; _Mamang Kuning,Dayang Sacincing, Sakampong Pinang, Rayah Batonong, Damamang di Pulau, Bakomang, Baringin Tali, serta Ulang Langor._
Uniknya Sebagian Besar Rayah-Rayah Boretn yang di Kuasainya tidak dipelajari Secara Private. Melainkan Secara Otodidak Ketika Mendengar Orang Melantunkannya langsung Ingat dan bisa langsung hafal.
Berkat dedikasinya tersebut, Asel menyabet gelar maestro Barayah. Khususnya di aliran sastra Tarumpak.
Meninggalnya sang maestro ini membuat dunia seni Tarumpak berduka, Pasalnya Asel merupakan generasi pelestari seni sastra lisan tarumpak yang terakhir. Maka wajarlah beliau di daulat sebagai “Dosen” di kalangan pelestarian seni sastra Tarumpak di wilayah Banua Semandang.
Almarhum Asel meninggalkan seorang istri 7 orang anak dan 17 cucu serta 6 cicit.
Selamat jalan sang maestro sastra lisan. Kiprahmu akan selalu dikenang.
Penulis: Ali