Batam, Silabusnews.com – Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Utusan Sarumaha menyoroti layanan air bersih di Batam. Seperti diketahui PT Moya ditunjuk sebagai pengelola layanan sementara, sejak kontrak PT ATB berakhir dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Utusan mengaku sering mendapat laporan, jika sejumlah warga di beberapa wilayah di Batam kini sering mengalami gangguan suplai air.
“Masyarakat sangat tersiksa (di beberapa lokasi) harus menunggu air hidup hingga subuh, sehingga aktivitas sehari-hari mejadi terganggu,” ujar Utusan, Rabu (5/4/2022) dilansir dari situs resmi Batam news.co.id.
Ia prihatin Batam sebagai kota industri kini menghadapi persoalan air bersih oleh warga.
Utusan meminta BP Batam sebagai pemegang SPAM harus merumuskan langkah cepat dan tepat terkait proses lelang pengelola SPAM.
“Proses lelang SPAM harus segera dituntaskan untuk menjamin kepastian investasi sehingga tidak ada lagi waktu yang bersifat perpanjangan,” katanya.
Ia juga menilai kondisi distribusi air yang terganggu bukan seutuhnya kesalahan PT Moya Indonesia, karena peranannya hanya sebagai operator sejak ditinggalkan PT ATB.
“BP Batam harus serius menuntaskan lelang ini terlebih dahulu maka ketika defenitif (pengelola air bersih di Batam) tentu baru kita bisa melihat secara utuh pelayanaan yang diberikan kepada masyarakat,” katanya.
Di lain sisi, Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Arlon Veristo menganggap pelayanan PT Moya Indonesia sudah cukup baik.
“PT Moya sebagai operator transisi SPAM sudah memberikan pelayanan terbaiknya,” ujar Arlon.
Namun Ia mengakui dalam proses transisi ini, memang tidak sempuna. Karena sebagai operator, PT Moya Indonesia tidak berkesempatan untuk mengelola.
“Artinya ada keterbatasan, Moya hanya bisa memastikan pelayanan air tidak mati dan sambungan baru, semua dilakukan dengan baik oleh Moya,” katanya.
Akan tetapi, menurutnya PT Moya Indonesia diberikan kesempatan untuk mendapatkan kontrak sebagai pengelola SPAM Batam. Sehingga pihak Moya bisa melakukan gebrakan.
“Berikan kesempatan mendapatkan kontrak, perlu satu kekuatan, agar dapat investasi, misalnya penggantian pipa dan lainnya,” kata dia.
Pada kesempatan reses DPRD Batam Dapil Sagulungwarga dan para tokoh masyarakat kompak menyampaikan keluhan dihadapan wakil rakyat itu. Dari mulai pembangunan fasum, peningkatan pembangunan saluran drainase, jalan, penyemprotan insektisida (Fogging) dan sampai permasalahan suplai air bersih.
“Permasalan air bersih ini sudah cukup lama dikeluhkan oleh warga. Bahkan persoalan air bersih di Kaling Kamboja sudah bertahun-tahun dirasakan,” ucap warga dihadapan dewan. (rdk)