Ibadah Jum’at Agung GPdI Narwastu Bintan Teluk Sebung

Pdt. Marthen Esau Poluan (Berty), Gembala sidang GPdI jemaat Narwastu Bintan Teluk Sebung, saat menyampaikan khotbah pada ibadah Jum’at Agung. Jum’at 15/04/2022 (Foto Patar Sianipar)

Silabusnews.com, Bintan – Jum’at Agung bagi umat nasrani diseluruh dunia, adalah merupakan hari peringatan penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota. Usai dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, Yesus memanggul sendiri salib-Nya ke Golgota, sembari berjalan  dengan penuh siksaan, cambukan, pukulan, dan salib itu adalah tempat Yesus disalibkan.

Demikian halnya peringatan Jum’at Agung ini, jemaat Narwastu Bintan, Gereja  Pantekosta di Indonesia (GPdI) Teluk Sebung, beribadah secara khusuk dengan penerapan protokol yang ketat dan dikawal penjagaan dari anggota kepolisian dari Polres Bintan yang berjaga diluar gedung gereja.

Selama ibadah, terdengar puji-pujian penyembahan yang dibawakan seluruh jemaat yang hadir, dan juga kaum wanita GPdI serta anak-anak sekolah minggu membawakan lagu dalam memperingati kematian Yesus sang juru selamat umat manusia di dunia.

Saat baptisan air dilakukan gembala sidang kepada salah seorang jemaat, Jum’at 15/04/2022 (Foto Patar Sianipar)

Dalam penyampaian khotbah saat ibadah Jum’at Agung ini, gembala sidang GPdI Narwastu Teluk Sebung, Pdt. Marthen Esau Poluan yang kerap disapa Berty, menyampaikan pesan yanga tertulis di Matius 27; 35-52.

Berty menyampaikan pesan Jum’at Agung dengan memberi judul Kuasa dibalik kematian Yesus.

“Tujuan kematian Yesus adalah untuk menanggung seluruh dosa umat manusia, tidak ada lagi pemisah antara manusia dengan sang pencipta,” jelasnya

Selanjutnya Berty mengaitkan dengan pembacaan yang tertulis di Ibrani 10; 19-28,  1 Petrus 2; 23-24

Dalam.penegasannya yang tertulis di 1 Petrus 2:24, Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Tuhan Yesus mengasihi seluruh umat manusia, makanya Ia mau disalibkan,

“Jadilah sebagai seorang hamba supaya kita ini diselamatkan dan mewarisi kerajaan sorga,” tegasnya.

Diakhir rangkaian ibadah Jum’at Agung ini dilakukan baptisan air terhadap sembilan orang jemaat, dilingkungan gereja,” pungkasnya.

Patar Sianipar

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.