Santoni saat ditemui dilapangan, (F_Patar Sianipar)
Bintan, Kepri – Salah satu wilayah di Provinsi Kepulauan Riau, yakni Pulau Poto di Kabupayen Bintan, tepatnya di Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir, akan menjadi lokasi baru pembangunan industri petrokimia (petrochemical) yang merupakan industri turunan dari sektor perminyakan, dan akan dilaksanakan oleh investor asal Tiongkok (Cina).
Informasi ini disampaikan Direktur Utama PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), Santoni, saat kegiatan koalborasi makan bergizi gratis antara Pemerintah Kabupaten Bintan dan PT BAI, di SD 005 dan SMPN 27, Kecamatan Gunung Kijang, Kamis 17 April 2025 lalu.
“Rencana investasi strategis ini merupakan kesepakatan investasi yang telah tercapai dengan investor Tiongkok,” jelasnya.
“Tahun ini ditargetkan mulai pembangunan jika seluruh perizinan selesai,” ucapnya.
“Yang membuat investor tertarik ialah karena keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang yang berlokasi di Bintan,” tambahnya
Diketahui, bahwa KEK memberikan jaminan dan kemudahan bagi investor, baik dari sisi regulasi maupun fasilitas fiskal.
Oleh karena itu, KEK seharusnya memberi kemudahan dalam proses perizinan dan birokrasi. Jika lamban, investor bisa mundur, seperti yang sudah terjadi sebelumnya.
“Jika izin lingkungan seperti AMDAL, serta izin dari Dinas Kehutanan dan instansi terkait lainnya segera diterbitkan, maka pembangunan segera dimulai pada tahun ini,” harapnya.
“Namun, jika pembangunan tertunda karena birokrasi yang rumit, bukan hanya pekerja yang terdampak, tetapi investor juga bisa menarik diri,” pungkasnya.
Patar Sianipar