Delapan Lapak Tanpa Ditempati, Satpol-PP Lakukan Peninjauan PKL di Jalan Selayang Pandang Satu

Richart bincang sama seorang pedagang  di jalan selayang pandang” Selasa 31/5″ foto Ayu

Tarempa, Kepri  – Satpol-PP Kabupaten Kepulauan Anambas lakukan penataan dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) hingga lakukan sosialisasi pengangkut pasir menggunakan becak modif sepeda motor di jalan SP I.

Pantauan sejumlah awak media dilapangan. “Kegiatan tersebut dipimipin langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Penegak Peraturan dan Kebijakan Daerah (PPKD), Richart beserta sejumlah anggota Satpol-PP Kabupaten Anambas, Selasa sore, (31/05/2022). “Kelurahan Tarempa, JL. SP l

” Sementara kegiatan itu merupakan,  Tindak-lanjut rapat kita pada tanggal 18 Mei 2022, salah satunya adalah bahwa para Pedagang Kaki Lima (PKL) sepakat dan menyanggupi untuk menjaga kebersihan dan pindah lapak dengan mengecat serta memasang lampu hias di lapak masing-masing”, ucap Richart saat dikonfirmasi oleh sejumlah media setelah kegiatan dilaksanakan. “Di ruas Jl. SP l.

Lebih lanjut Richart, peninjauan dan penataan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dilakukan hari ini dikarenakan masih ditemukan adanya ketidak indahan dalam pengelolaan lapak yang telah disepakati bersama beberapa waktu lalu.

“Jadi beberapa lapak tadi, istilahnya sudah 2 (dua) minggu setelah rapat, tidak ada (beroperasi atau dikelola), kita tindak lanjut hal itu.

Terus kedua, bangunan lapak yang sudah ada paling lama 1 (satu) Minggu setelah rapat , (tanggal 24-25 Mei) sudah harus digunakan untuk berjualan”, ujar Richart.

Richart juga menjelaskan bahwa, jika lapak PKL setelah 1 (satu) Minggu (dikuasai) belum difungsikan, lokasi lapak akan di pindah tangankan atau dialihkan kepada pedagang lain.

“Artinya, disitu terindikasi satu pedagang atau satu kelompok pedagang menguasai beberapa lapak, itu yang kita sinyalir akhirnya jual-beli lapak.

“Makanya kita memberikan kesempatan kepada masyarakat kecil tentunya pedagang kecil yang tergolong UMKM, silahkan saja yang berniat betul-betul mencari nafkah. Bukan menjual lapak tetapi berjualan maaf kata untuk menguasai”, tegas Richart.

Masih kata Richart Terkait dengan (gerobak) lapak yang diangkut hari ini, Richart mengatakan “Itu yang kita bilang tadi, lapak itu kan ada berupa meja-meja yang mohon maaf sudah tidak layak, asal diletak, dan saat orang nya tidak bisa kita hubungi, itu yang kita sinyalir menguasai lapak”, kata Richart.

Adapun lapak yang disinyalir terindikasi hanya untuk dikuasai tanpa ditempati sebanyak 8 (delapan) lapak.

(Ayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.