Antisipasi Penyebaran Demam Berdarah, Bakti Sosial Digelar.

Bakti sosial, fogging guna mengantisipasi penyebaran jentik demam berdarah, Minggu 15/01/2023. (F. Patar Sianiapr)

Bintan, Kepri – Bakti sosial pengasapan (fogging) dengan tujuan mengantisipasi penyebaran jentik nyamuk demam berdarah, yang sudah melanda pemukiman di wilayah Perumahan Telaga Surya Kampung Baru Tanjunguban dan sekitarnya, digelar Sahabat Bahari dan Kawan Suharto, dengan dihadiri berkisar 20 orang , termasuk Remaja Bahari dan RT/RW Perumahan Telaga Surya di Tanjunguban Utara, Minggu (15/01/2023) pagi.

Diketahui, beberapa warga yang terserang demam berdarah, kini sudah mulai berangsur pulih, dimana sampai ada yang dirawat di Rumah Sakit dan ada yang dirawat dirumah.

Terkait hal diatas, Remaja Bahari dan Kawan Suharto tergerak hatinya untuk melakuman aksi pengasapan, dan melakukan koordinasi untuk kegiatan Monitoring dan Evaluasi Fogging pada Program Pengendalian Penyakit DBD .

Suharto saat dijumpai dilapangan, mengatakan bahwa Fogging memang bisa dilakukan untuk pengendalian penularan DBD.

“Kegiatan yang bertujuan untuk memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan  fogging yang benar dan tepat sesuai prosedur (SOP/SPO),” jelasnya.

Diketahui Fogging, adalah tindakan pengasapan dengan bahan insektisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk khususnya vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Namun faktanya tindakan ini hanya membunuh nyamuk dewasa saja tidak untuk larva, telur, ataupun jentik nyamuk, selanjutnya telur, larva atau jentik akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.

Suharto saat dijumpai dilapangan, mengatakan bahwa Fogging memang bisa dilakukan untuk pengendalian penularan DBD.

“Fogging dipercaya efektif sebagai upaya penanggulangan saat terjadi kasus kejadian luar biasa (KLB), atau wabah penyakit DBD di suatu daerah, yakni ketika populasi nyamuk dewasa sedang tinggi,” tuturnya

“Foging memang cepat menurunkan populasi nyamuk, namun harus dibarengi dengan tindakan lain, yakni pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yaitu vektor DBD, secara rutin,” jelasnya lanjut.

“Usai kegiatan evaluasi hari ini, diharapkan semua pelaksana di lapangan, melakukan edukasi agar masyarakat tahu, bahwa fogging tidak menjadi pilihan pertama dalam pengendalian DBD, namun kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yang harus selalu ditingkatkan dengan melibatkan warga secara aktif,” pungkasnya.

Patar Sianipar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.