8 Jam Terapung Di Laut Usai Di Tabrak Tongkang

Chandra (23) kanan dan Muklis (29) kiri, nelayan asal desa Mantang Baru, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan yang selamat dari hantaman tongkang diperairan sekitar Batu Putih, saat memberi keterangan, Jum’at,31 Mei 1024 (Foto Patar Sianipar)

Bintan, Kepri – Kecelakan laut terjadi di sekitar perairan Batu Putih mengakibatkan nelayan Indonesia harus berjuang melawan maut dengan melakukan berenang lebih kurang 8 jam, Jum’at 31 Mei 2024, usai ditabrak tongkang sekira pukul 04.00 WIB dinihari.

Kedua nelayan tersebut Chandra (23) dan Muklis (29), berasal dari desa Mantang Baru, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, harus berenang mencari pertolongan mulai dari pukul 04.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Chandra saat memberikan keterangan di Dermaga PLP Tanjung Uban, usai dijemput Basarnas atas laporan dari Vessel Traffic Service (VTS, Layanan lalu lintas kapal) Batam yang menerima informasi dari kapal luar negeri yang menolong kedua nelayan tersebut, mengatakan bahwa mereka berdua saat itu sedang tertidur di boat mereka karena mengantuk.

Mereka tersadar saat boat terkena tali towing (tali penarik kapal), dan tidak sempat menghidupkan mesin boat langsung terjun kelaut lepas.

Chandra dan Mukhlis sekuat tenaga langsung berenang mencari pertolongan, dan mereka menceritakan bahwa sempat terminum air laut yang cukup banyak.

Kapal Basarnas saat tiba di Dermaga PPLP Tanjung Uban mengantarkan dua nelayan yang ditabrak tongkang.

” Alhamdulillah, kami melihat ada kapal tanker yang lagi melintas dan ada yang sedang lego jangkar,” ucapnya.

“Muklis berhasil naik ke kapal yang lagi lego jangkar dengan menaiki rantai jangkar kapal, dan ditolong oleh crew kapal, sementaa saya masih berjuang mencari pertolongan,” ujarnya.

Muklis pun melanjutkan keterangannya setelah diatas kapal yang dinaikinya, dan menceriterakan, bahwa masih ada satu orang lagi di laut.

“Lalu pihak kapal yang memanggil kapal yang sedang melintas melalui radio, dan kapal tersebut langsung putar haluan untuk menolong Chandra,” urainya.

Lalu pihak kapal melaporkan ke VTS Batam, dan meneruskan ke BASARNAS dan langsung meluncur ke titik koordinat yang diinformasikan.

Kedha nelayan tersebut langsung dibawa ke dermaga Tanjung Uban untuk diberikan pertolongan medis ke Puskesmas Tanjung Uban, dan selanjutnya akan diserahkan ke pihak keluarganya.

Patar Sianipar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.