Kantor Desa Matan Jaya terlihat sepi tanpa ada kegiatan. Foto: Ali Silabusnews.com
Silabusnews.com,Kayong Utara – Banyaknya keluhan warga yang meras kesulitan saat mengurus surat menyurat serta administrasi di Desa, membuat warga dan tokoh Desa gerah dan angkat bicara.
“Selama beberapa bulan ini Kantor Desa tutup terus, kami mau urus surat menyurat saja susah, kami berharap Kantor Desa kami bisa aktif dibuka seperti di Desa-desa lain, yang buka dari Senin hingga Jumat,” tutur tokoh muda yang minta tidak menyebutkan namanya Rabu(16/12/2020)
Tokoh muda itu juga menyinggung tidak adanya Transparansi dalam penggunaan anggaran dana Desa.
” Untuk penggunaan dana juga tidak transparan, tidak ada memasang papan informasi, kami masyarakat tidak bisa mengetahui kemana saja penggunaan dana Desa. Kami berharap ada tindakan yang tegas dari Pihak terkait, agar kami warga masyarakat bisa mendapat pelayanan seperti di Desa lain,”pungkasnya.
M.Resin tokoh yang pernah menjabat sebagai Sekdes meminta agar perangkat desa di Matan Jaya bisa segera dibenahi.
“Kami minta kepada petinggi di KKU ini agar memperhatikan kami di Matan ini, sejak lengsernya bang Naen tidak ada lagi ketertiban, dan tidak ada lagi tempat kami mengadu. Sejak ada Corona Sekdesnya juga jarang ada di tempat,”tutur M Resin.
Resin berharap adanya keamanan dan kenyamanan serta ketertiban di Desa Matan Jaya.
“Kami berharap adanya keamanan, kenyamanan serta ketertiban di Desa kami ini, kami ingin beradaptasi dengan Pemerintahan Desa, supaya jika ada keluhan kami, ada tempat kami mengadu, sekarang ini kami harus kemana?” Imbuhnya lagi.
Resin menyebutkan bahwa warga kesulitan dalam pengurusan surat menyurat, seperti pembuatan surat pengantar dan lainnya.
” Kami kesulitan saat hendak mengurus surat menyurat, seperti hendak bikin KTP, surat rujuk sakit, dan surat keterangan lainnya,”sebut Resin.
Suharto HS selaku Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat(LPM) merasa kecewa atas kinerja perangkat Desa yang tidak aktif.
” Saya merasa kecewa dengan kinerja Perangkat Desa dan meminta Pak Camat turun tangan,”ucap Suharto.
Selanjutnya Suharto mengatakan:
“Kemaren sempat warga dari 5(lima) RT akan memaku pintu Kantor Desa karena kekecewaan, sebab dikantor tidak ada yang bisa ditemui saat akan mengurus surat menyurat,”ucap Pria yang akrab disapa pak Alang To itu.
Menurut Suharto sudah 3 bulan Kantor Desa tidak dibuka, sehingga warga kesulitan saat akan mengurus administrasi
” Kemaren ada 5 orang warga mengadu dengan saya, mau mengurus surat tanah, tidak bisa terlayani dengan alasan segala alat kantor rusak, pertanyaan saya bukankah dari dana desa sudah dianggarkan, kemana anggaran itu?”pungkas Suharto dengan nada Tanya.
Sementara itu Wiwin Sunardi Ketua BPD Desa Matan Jaya mengungkapkan keprihatinannya terhadap keadaan di Desanya.
“Untuk saat ini di Kantor Desa tidak ada penghuni sama sekali, sehingga ada beberapa warga datang kepada saya mencari Pj Kades tidak ada dan Sekdes juga tidak ada. Jadi harapan kami, supaya masyarakat berurusan mudah, di Desa itu harus aktif lah, Kantor Desa harus dibuka tiap hari untuk melayani masyarakat, apapun keperluan masyarakat harus ada ditempat,”ungkap Wiwin.
Penulis: Ali
Editor: Crates