M. Idha, Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Bintan, foto Dok Silabusnews.com
Silabusbews.com, Bintan –– Beberapa hari ini, masyarakat di wilayah Tanjung Uban di hebohkan dengan terjadinya dua aksi penjambretan yang terjadi saat pengemudi sedang mengendarai kendaraannya.
Untuk itu, M Idha, Tokoh Pemuda dan juga Demisioner KNPI Bintan Utara dan Wakil Ketua MPI Bintan yang saat ini menjabat wakil ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Bintan, angkat bicara terkait dengan aksi penjambretan tersebut, yang salah satunya terjadi pada siang hari di sekitar wilayah SMPN 13 Tanjung Uban, Kampung Baru, yang terjadi Minggu (28/03/2021) sekira pukul 12.00 WIB.
Idha mengatakan bahwa perlu kita cermati, wilayah Tanjung Uban yang selama ini memang dinyatakan aman nyaman dan kondusif bagi siapa saja, baik masyarakat yang berdomisili disini maupun pendatang, jadi rasa aman dan nyaman itu harus menjadi prioritas.
“Satu hal tentang keamanan, memang tidak ada jaminan untuk tetap terjaga, namun harus terus terjaga” ujarnya
“Saya meminta agar pihak aparat terkait untuk dapat lebih meningkatkan pendeteksian orang-orang yang masuk di wilayah Tanjung Uban, karena seperti yang pernah terjadi kemalingan diwilayah Busung Kecamatan Seri Kuala Lobam, umumnya orang luar Tanjung Uban pelakunya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ida menyampaikan bahwa di Tanjung Uban perlu dilakukan pengawasan terhadap pendatang yang semakin hari semakin bertambah tidak jelas darimana dan dimana domisilinya.
“Kita tidak membatasi orang masuk untuk mencari nafkah atau mencari pekerjaan namun legilitasnya harus jelas, darimana asalnya dan di mana tinggalnya,” ketusnya.
Terlihat beberapa hari ini pengamen bertambah asal usulnya tidak jelas dari mana, Pengunjung kedai kopi di beberapa tempat di Tanjung Uban, sebagian sudah resah dengan keadaan ini, jadi dalam hal ini saya meminta baik ketertiban atas kehadiran mereka juga perlu dipertimbangkan.
“Dan juga terkait kendaraan yang melintas, khususnya saat melintas di depan masjid maupun di depan rumah ibadah lainnya, konvoi kendaraan, knalpot brong dan juga cahaya lampu yang tidak standart agar dilakukan penertiban,” imbaunya.
“Satu hal untuk kita ketahui, bahwasyanya terkait tentang keamanan dan ketertiban, adalah kewajiban kita bersama dalam menciptakan rasa aman dan nyaman,” tambahnya.
“Baik aparat penegak hukum, keamanan dan juga tentunya Ormas OKP yang ada di daerah ini, juga semestinya punya rasa kepedulian dalam hal menjaga dan menciptakan keamanan dan kenyaman atau rasa memiliki (sense of belonging),” pungkasnya.
PS**