Silabusnews.com,Lingga – Badan Pusat Statistik Kabupaten Lingga mengungkapkan informasi keadaan ketenagakerjaan di Kabupaten Lingga, Rabu 9 Januari 2019.
Keadaan itu menunjukkan adanya presentase atau peningkatan angkatan kerja selama kurun waktu satu tahun terakhir, yakni Agustus 2017 hingga 2018.
Berdasarkan data BPS Lingga, angkatan kerja pada Agustus 2018 diketahui meningkat di angka 43.061. Jumlahnya tersebut bertambah dari tahun sebelumnya, yang hanya berkisar pada angka 40.800.
Selain itu, BPS juga menjelaskan bahwa pada kolom status ketenagakerjaan, komponen pembentuk angkatan kerja yang dimaksud adalah penduduk yang bekerja dan juga pengangguran.
Adapun yang seperti disebutkan dalam daftar kolom tabel BPS tersebut, pada Agustus 2018, penduduk yang bekerja diketahui sebanyak 41.491 orang dan hal itu bertambah sebanyak 2.007, atau meningkat 5.08 persen dari tahun sebelumnya.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami kenaikan sebesar 0,42 poin dari TPT Agustus 2017 sebesar 3,23 dan menjadi TPT Agustus 2018 sebesar 3,65 persen,” seperti dilansir dari situs linggakab.bps.go.id, Rabu (23/1/2019).
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), urai BPS adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.
Hal itu dilihat dari grafik tingkat pendidikan pada Agustus 2018, TPT untuk Sekolah Dasar (SD) dan tidak tamat SD masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 57,32 persen.
Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2018 didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah sebanyak 25.967 orang (62,58 persen), Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sebanyak 5.651 orang (13,62 persen), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Umum sebanyak 5.554 orang (13,39 persen),” terang BPS.
Adapun penduduk berpendidikan Universitas sebanyak 2.401 orang (5,79 persen), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 975 orang (2,35 persen), dan pendidikan yang paling sedikit adalah Diploma I/II/II sebanyak 943 orang (2,27 persen).
Hasil akhir survei BPS pada Agustus 2018, TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 16,82 persen, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 15,54 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SD dan tidak tamat SD, SMK dan SMA. (Simarmata)